Selasa, 19 Desember 2017

[Cerita Kehidupan] Bagian 2: Lingkungan Pertemanan yang Berbeda

Lingkungan Pertemanan yang Berbeda

Kali ini, saya akan membahas pengalaman seputar pertemanan di kota yang baru ini yakni di Kota Serang.
Tau ga, pertama saya masuk di kelas waktu semester 1 itu saya dikejutkan dengan sifat teman-teman baru saya loh. Butuh berbulan-bulan agar saya terbiasa dengan lingkungannya. Jujur, saat saya SD, SMP, dan SMA saya selalu dikelilingi oleh orang-orang yang bertempramen sedikit buruk. Maksudnya agak kasar gitu tuh. Orang-orang disekitar saya itu rata-rata punya sifat yang pemarah. Jadi hanya karena masalah sepele lalu dibesar-besarkan. Ini benar-benar berdampak pada sifat saya juga. Mungkin jika dibandingkan dengan teman di kota kelahiran saya termasuk orangnya selalu mengalah dan kalah oleh mereka. Tetapi ketika di sini, saya merasa sifat dan sikap saya ini kasar jika dibanding mereka (teman baru). Saya kadang suka berpikir ketika saya sendirian, apakah jangan-jangan sikap saya keterlaluan selama ini. Yang paling saya takutkan adalah teman-teman baru saya merasa kecewa dan marah akan sikap saya. Tetapi ternyata mereka tetap baik dan mau menerima saya.

Di kelas itu, teman-teman tidak ada yang saling pojok-memojokan. Tidak ada yang namanya pertengkaran seperti masa SD, SMP, dan SMA. Lalu tutur kata mereka juga halus tidak menyakitkan hati. Dan yang paling membuat terkejut untuk pertama kalinya yaitu APAKAH MEREKA PUNYA EMOSI? Soalnya jarang banget liat temen-temen marah. Ini yang benar-benar mengejutkan. Kalau dulu saat SMA, setelah berjalan 1 bulan saja sudah berbeda sikapnya. Mereka mulai menunjukan sikap aslinya yang rata-rata mudah emosian. Sedangkan di sini, yang sekarang sudah berjalan 1 tahun lebih tidak seperti itu.
Mereka (teman baru) selalu menerima orang asing dengan mudah dan selalu menolong apabila ada yang kesusahan. Saya sangat bersyukur dipertemukan dengan mereka.
Walaupun di keseharian kami selalu mempunya kelompoknya masing-masing tetapi ketika di dalam kelas kami semua bersatu tidak perkelompokan.

Kadang ketika mengingat saat pertama kali bertem mereka rasanya ingin ketawa. Karena sedikit konyol memang. Bahkan saya agak stress menghadapinya wkwk, soalnya beda banget. Saya pernah mikir 'jangan-jangan saya ini aneh, ga normal'. Kalau tiap malem juga bawaannya kesel aja sama diri sendiri karena cuma aku yang suka emosian dan ngerasa kesal. Kadang juga suka pengen minta maaf sama temen-temen kalau ada ucapan dan perbuatan saya yang menyakiti mereka.

Nih contoh kecil sikap emosian saya tuh gini, misalkan saat ini sedang UAS dan pastinya stelah kita selesai UAS nya pasti ada aja yang tanya begini 'Kamu tadi bisa ga?', 'Eh aku mah ga bisa loh, gimana ini ya?, 'Pasti kam mah tadi malem belajar kan? Aku mah ga belajar loh, takut nih.', dll. Helow~ saya suka aneh sama yang nanya gitu. Apakah ada untungnya nanya seperti itu? Apakah dengan tanya gitu bisa ngaruh sama nilai ujian kalian? Apakah dengan begitu, jawaban kalian akan berubah dengan sendirinya seperti jawaban teman kalian yang ditanya itu? Saya suka kesel sendiri sama orang begitu. Kadang suka saya jawab aja padahal dia ga nanya ke sana dengan bertanya balik wkwk Sebenarnya ini juga ga boleh, tindakan yang saya lakukan ga boleh gitu. Mungkin bagi sebagian orang yang ga kenal banget mengira saya ini sombong, angkuh, nyebelin, keras kepala, dll yang sifatnya jelek. Saya mah dari dulu dicapnya itu orang yang cuek aja. Padahal mah kalau udah kenal saya orangnya care ko (memuji diri sendiri wkwk).
Tapi tau ga apa yang ada dipikiran saya setelah mengucapkan kata-kata yang sedikit kasar itu? Banyak penyeselan yang saya pikirin. Saya takut dia marah, tersinggung dll. Kadang ini juga bisa buat saya down juga loh padahal saya sendiri yang bikin situasinya seperti itu, hadeuh emang susah yah. Kayaknya emang begitu tabiat saya. Sudah beberapakali berniat untuk berubah ga kayak gitu lagi, tapi tetap aja begitu.

Semoga aja kalian bisa menerima saya dengan segala tabiat yang ada. Jika ada dari kalian yan membaca ini dan kebetulan orang yang kenal saya, tolong maafkan yah. Duh jadi curhat wkwk
Udah deh segini aja bongkar aibnya wkwk. Dari pada bongkar aib orang mending punya diri sendiri aja yah buat dijadiin bahan intropeksi diri. Cukup sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak dan berbudi bahasa yang baiklah. Mari saling menghargai atar sesama! ^^

[Review Drama Korea] Bagian 1: Nostalgia Zaman Jadoel (Replay 1988)

                                                          Nostalgia Zaman Jadoel (Replay  1988) Ada yang udah pernah nonton drama korea...