Selasa, 19 Desember 2017

[Review Drama Korea] Bagian 1: Nostalgia Zaman Jadoel (Replay 1988)

                                                          Nostalgia Zaman Jadoel (Replay  1988)



Ada yang udah pernah nonton drama korea Replay 1988? Itu loh drama yang dibintangi oleh Hyeri Girls Day (sebagai Deoksun) dan Park Bo Gum (sebagai Choi Taek).
Drama korea ini berkisahkan tentang kehidupan masa muda Deoksun ketika duduk di bangku SMA yang tinggal di suatu daerah di Kota Seoul. Drama ini menggunakan alur maju-mundur. Tapi lebih difokuskan kepada alur mundur.  Jadi kesannya drama ini tuh kayak Deoksun yang sedang menceritakan masa mudanya.

Drama ini genrenya kekeluargaan(family), komedi, dan romance dengan 20 episode. Drama ini pertama kali tayang pada tahun 2015. Dan drama ini merupakan drama yang mempunyai kelanjutan dengan judul yang berbeda-beda,  mulai dari Replay 1988 (2015), Replay 1994, dan Replay 1997. Untuk Replay 1997 itu sendiri diperankan oleh Jung Eunji salah satu member girlband Korea yakni A Pink (sebagai Shiwon), dan Seo Inguk yakni penyanyi solo juga aktor di Korea (sebagai Yoon Yoonjae), selain itu masih banyak para pemeran lainnya seperti Hoya ex-infinite. Untuk yang Reply 1994 itu yang saya tau salah satu pemerannya yakni Baro member B1A4.

Lanjut lagi bahas drama Reply 1988. Drama ini berisi peristiwa-peristiwa penting di korea pada tahun 1988 contohnya Olimpiade Seoul. Dan juga, pada masa itu musik kpop mulai berkembang di Negara Korea,  contohnya lagu yang sedang tenar pada masanya yakni lagunya Lee Moon Sae 'Sun Set Glow'.  Lagu ini juga pernah diremake lagi sama boyband Big Bang.

Pertama kali liat drama ini sekitaran Bulan November awal. Dramanya dapet dari adik tingkat di Kampus, dia cowok loh jurusan Biologi tapi suka Kpop juga ternyata haha. Pas pertama liat drama ini agak kecewa di awal karena saya kira drama ini membosankan. Karena di episode pertama itu settingnya saat persiapan Olimpiade Seoul. Di sini diceritakan Deoksun itu jadi perwakilan sekolahnya sebagai pembawa papan nama dari salah satu Negara yang mengikuti olimpiade tersebut. Saat itu dia mewakili Negara Madagaskar. Tapi karena suatu alasan, pada akhirnya Madagaskar mengundurkan diri dari olimpiade tersebut. Padahal Deoksun telah berlatih selama setengah tahun terakhir untuk berpartisipasi dalam Olimpiade. Diapun merasa kecewa, namun pada akhirnya berkat semangat dan kegigihannya untuk ikut berpartisipasi maka dia akhirnya berhasil menjadi gadis pembawa papan nama mewakili Negara Uganda. Setelah melewati beberapa episode, rasa kecewa saya hilang begitu saja. Saya jatuh hati pada drama ini.

Biasanya kebanyakan drama lebih difokuskan kepadan romasanya. Tetapi, di drama kali ini lebih banyak adgan persahabatannya dan kekeluargaannya. Ya walaupun ada cerita cinta segitiga antara Deoksun, Choi Taek, dan Junghwan. Cinta segitiga di dalam sebuah hubungan persahabatan sejak kecil. Siapapun yang melihat ini akan baper dengan berbagai scenenya yang menyentuh hati contohnya sikap orangtua Deoksun yang lebih memperhatikan Noeul(Adik) dan Bora(Kakak) lantaran Deoksun itu anak kedua dari 3 bersaudara. Jadi apapun itu misalnya mengenai makanan yang diutamakan Kakak tertua dan adik bungsunya. Selain itu kisah cinta segitiga antara Deoksun, Taek dan Junghwan. Lalu ada juga kisah cinta terlarang antara Bora dan Seonwoo karena marga mereka sama yakni Sung. Di Korea pada tahun itu sangat dilarang pernikahan antara pasangan yang memiliki marga yang sama walaupun bukan saudara kandng.

Selain itu, cerita ini sangat menginspirasi dalam membangun tali persahabatan yang kuat dan saling care. Kemudian semangat Deoksun yang tidak pernah hilang walaupun dia bukan orang yang pintar di kelasnya. Ya masih banyak cerita lainnya.

Oh iya, drama ini mengajak kita untuk menebak siapa yang menjadi suami Deoksun di masa depan. Karena pada episode awal yang diketahui hanya Deoksun yang telah dewasa dan mempunya suami. Namun, masih dirahasiakan siapa yang menjadi suami Deoksun itu. Setlah jalan beberapa episode, penonton dibuat kebingunngan lantaran ada 3 kandidat yang mungkin saja menjadi suami Deoksun di masa depan. Ketiga orang itu adalah Seonwoo, Junghwan, dan Choi Taek. Setelah diketahui bahwa pria yang dimaksud adalah Choi Taek, banyak yang kecewa lantaran menurut beberapa netizen yang cocok menjadi suami Deoksun adalah Junghwan. Dan drama ini diakhiri dengan diselenggarakannya pernikahan Bora dan Seonwoo, sedangkan para pemeran utamannya seperti Deoksun dan Choi Taek tidak diceritakan proses pernikahannya.

Setelah melihat drama ini, saya jadi teringat masa kecil yang hidup dizaman tanpa smartphone. Walaupun saya bukan kelahiran tahun 80an tapi ketika zaman SD saya pun tidak pernah menggunkan smartphone. Jadi masa kanak-kanak dilalui dengan bermain secara langsung. Tidak ada yang namanya chattingan, Facebookan, dll. Sama seperti di drama ini yang belum munculnya smartphone hanya ada telpon rumah saja. Jadi, jika ingin mengingat masa-masa di mana kita belum mengenal teknologi ayo tonton drama ini. Dijamin seru deh. Tapi kalau mau nonton sedia tisu yah takut baper wkwk.

Oke cukup sekian review mengenai drama Reply 1988 ini. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan dan memperbanyak koleksi drama korea kalian. Ayo yang kpopers jangan lupa nonton, download aja dramanya haha Atau kalau mau, saya punya nih. Sini ke saya aja wkwk
Bagi yang udah nonton ayo dong bagi pengalamannya juga selama nontonnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak dan berbudi bahasa yang baiklah. Mari saling menghargai atar sesama! ^^

[Review Drama Korea] Bagian 1: Nostalgia Zaman Jadoel (Replay 1988)

                                                          Nostalgia Zaman Jadoel (Replay  1988) Ada yang udah pernah nonton drama korea...