Selasa, 19 Desember 2017

[Cerita Kehidupan] Bagian 3: Alergi Bawaan Ayah (Bentol-Bentol)

Alergi Bawaan Ayah
(Bentol-Bentol)


Kali ini saya memposting mengenai penyakit turunan dari Ayah saya. Ya, ayah saya beserta keluarganya punya yang namanya alergi. Katanya sih alergi dingin atau ga karena perubahan cuaca yang ekstrim. Alergi dari ayahku ini menurut ke anak-anaknya terutama saya sendiri. Sebenarnya waktu kecil saya tidak pernah mengalaminya, tapi yang paling sering kumat itu alerginya kakak laki-laki saya. Dia sering banget kumatnya sampe badannya dipenuhi dengan bentol-bentol yang besar seperti gambar di bawah ini.





Biasanya kumat tanpa diketahui penyebabnya, cuma kami hanya tau itu karena cuacanya sedang dingin atau ga karena pergantian cuaca yang tadinya panas menjadi musim hujan. Dia sering banget kumatnya sampe liatnya suka kasian soalnya gatel banget katanya. Terus orang tua say suka sedia obat insidal di rumah. Obat itu sejenis obat pereda gatal karena alergi. Cuma ya lumayan juga sih harga obatnya hehe waktu dulu sih satu tabletnya itu sekitar 3000rb kalau sekarang saya kurang tau soalnya udah lama ga beli. Terakhir kali punya obatnya waktu 6 bulan yang lalu itu juga dikasih sama saudara yang kerja di apotek. Tapi dengan meminum obat itu setidaknya untuk beberapa bulan kedepan alerginya tidak kambuh lagi. Cuma nanti kabuh lagi terus diminumin obat itu hilang lagi. Katanya alergi ini tidak bisa disembuhkan, tetapi hanya bisa menghindari penyebab alerginya. Sebenarnya, orangtua sempet nyaranin buat periksa ke dokter cuma ya itu setiap kali mau ke dokter tiba-tiba reda sendiri nanti pas besoknya gitu lagi sampai dia minum obatnya baru ga kumat lagi dalam jangka waktu yang lumayan lama.

Ketika kakak saya beranjak dewasa sampai saat ini, alerginya jarang sekali kambuh. Mungkin bisa sampai 1-2 tahunan. Bahkan katanya sekarang sudah tidak kambuh lagi. Aneh kan? Dan lebih anehnya lagi, ketika saya masuk SMA malahan saya yang mengalaminya. Tapi bedanya hanya bagian tubuh tertentu saja yang biasanya timbul bentol-bentol itu, sedangkan dulu kakak saya sampai seluruh tubuhnya. Kalau saya itu jika yang bentol bagian lengan, maka bagian itu saja saja yang tibul dengan bentol-bentol yang banyak dan bentuknya besar-besar. Kalau digaruk rasanya pedih tapi jika didiamkan saja juga panas. Bentolnya itu kadang suka bergabung dan membentuk lautan bentol yang sangat besar. Kalau udah kumat begitu suka kesel sendiri. Menganggu banget rasa gatalnya, kadang suka menyebar ke daerah lainnya. Bagian tubuh yang biasa kena itu lengan, betis, paha, perut, leher (lebih sering) sisanya hanya jarang-jarang seperti dada, punggung, wajah dan kaki.
Alhasil saya harus siap sedia obatnya, apalagi saya ngekos sekarang. Obatnya juga sekarang susah ditemukan di warung-warung, adanya di apotek. Biasanya setiap di tanya, pemilik warung suka bilang kalau obat itu harganya mahal kalau di jual di warung terus jarang ada yang beli juga. Ya iyalah, ga semua orang mengalam ini.
Mulai saat itu, alerginya terus kambuh setiap 3 bulan sekali. Paling lama ga kambuh itu kemarin waktu semester 2 sekitar 6 bulan ga kambuh lagi dan kebetulan saat itu stock obat masih ada. Dan sekarang tahun ini dari bulan agustus kemarin itu alerginya lagi kumat sampai bulan desember ini, soalnya stock obat abis. Belum beli lagi, nunggu liburan semester nih baru bisa beli hehe
Rasanya suka ngeganggu banget tapi untungnya sebagian besar alergi kumat di malam hari, ketika pagi dan siang ga kambuh. Kan bahaya kalau pas aktivitas di luar eh alergi kambuh, mending kalau yang bentol di tangan, kalau di area lainnya gimana? Saya bisa dikira cacingan karena ga mau diem gara-gara gatal wkwk

Saking penasarannya sama alergi ini akhirnya saya seluncuran di mbah google. Katanya sebagian orang mengenal kalau ini tuh namanya Biduran atau Urtikaria. Ini adalah reaksi kulit yang ditandai dengan bentol berwarna merah atau putih yang terasa gatal. Bentol ini tuh bisa muncul di satu bagian tubuh atau menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti tangan, kaki, wajah, atau yang lainnya. Ukuran dan bentuk bentol ini juga bisa berbeda-beda, dari yang kecil (millimeter) sampai yang besar (sebesar tangan). Biasanya salah satu penyebab umum biduran ini adalah alergi.

Biduran atau Urtikaria ini ada jenis-jenisnya loh. Urtikaria yang terjadi selama kurang dari enam minggu itu bisa disebut sebagai urtikaria akut. Lalu, ada juga kasus urtikaria yang berlangsung lebih dari enam minggu, atau bersifat kambuhan selama beberapa bulan atau bahkan tahun nih seperti saya ini kalau ga minum obat. Nah kondisi saya ini bisa disebut sebagai urtikaria kronis. Urtikaria kronis bisa saja merupakan gejala dari suatu penyakit lain yang sedang diderita, misalnya penyakit tiroid atau lupus. Tapi suer deh, saya tidak punya riwayat penyakit keduanya loh.

Kemudian ada juga yang disebut sebagai urtikaria fisik dan dermatografisme. Urtikaria fisik ini disebabkan oleh stimulasi fisik secara langsung pada kulit, misalnya stimulasi suhu panas atau dingin, sinar matahari, tekanan, getaran, atau keringat. Sedangkan dermatographism merupakan kondisi kulit yang terbentuk setelah menggaruk kulit dengan keras. Nah kalau ini saya bingung tergolong yang mana. Karena kadang saya tidak begitu memperhatikan kondisi awal sebelum timbulnya alergi. Jadi ga tau penyebabnya apa huhu sedih.

Oh iya, biduran juga suatu kondisi yang umum dialami oleh semua orang dengan segala usia. Tapi, biduran  lebih sering tdialami oleh anak-anak dan wanita pada usia 30-60 tahun. Selain itu, orang yang memiliki riwayat alergi juga lebih berisiko untuk mengalaminya. Untuk alergi itu sendiri saya tidak punya riwayatnya juga  misal riwayat alergi makanan. Cuma kadang kalau sering terpapar debu itu suka kadang langsung bentol juga sih. Kayak mamah aku, mamah juga kalau abis beresin rumah dan lagi beresin barang yang berdemu suka bentol-bentol. Cuma mamahku itu berbeda dengan yang aku dan kakakku alami.

Dari beberapa artikel yang pernah aku baca ada beberapa penyebab biduran, diantaranya yaitu:
  • Terpapar udara panas atau dingin.
  • Mengkonsumsi obat-obatan tertentu (misalnya antibiotik dan obat antiinflamasi nonsteroid).
  • Infeksi (misalnya influenza).
  • Kontak langsung dengan pemicu atau penyebab alergi (misalnya gigitan serangga).
Di beberapa artikel juga menyebutkan bahwa untuk mengetahui dan memastikan apakah seorang  terkena biduran itu Dokter biasanya akan memeriksanya secara langsung melalui pemeriksaan bilur atau ruam yang ada pada kulit. Selain itu, dokter juga akan menanyakan riwayat biduran untuk memastikan penyebabnya.Sebenarnya, saya ingin memastikan penyebabnya apa. Tapi ketika akan pergi ke dokter tiba-tiba bidurannya hilang. Teru pas udah di rumah kadang kambuh lagi. Kan kesel yah, kayaknya emang saya ga dibolehin untuk tau nih sama si bidurannya wkwk.
Biduran juga bisa disebabkan turunan dari orangtua. Namun pihak medis juga masih belum memastikan secara langsung apa sebenarnya penyebab utamanya seseorang bisa mengalami alergi tersebut apalagi alergi dingin ataupun cuaca.

Lalu apakah biduran perlu penanganan khusus? Tenang ini bukan penyakit kronis ko. Ga perlu penanganan khusus. Sebenarnya bisa ilang atau mereda sendiri ko bidurannya. Tapi kalau dirasa mengganggu ya tinggal minum obatnya saja. Biasanya dokter-dokter online menyarankan minum obat antihistamin. Untuk kasus yang lebih parah, dokter menyarankan minum obat kortikosteroid. Biasanya obat ini dijual bebas di apotek. Apa sih itu? Obat apaan tuh? Pasti banyak yang ga tau kan, saya juga sama ko wkwk. Untuk lebih jelas mengenai kedua obat tersebut dan seputar Urtikari bisa di klik di sini.

Selain itu beberapa kondisi kesehatan juga dapat menyertai biduran, ada dua di antaranya yaitu angioedema dan anafilaksis.
  1. Angioedema merupakan pembengkakan pada lapisan kulit yang lebih dalam yang biasanya terjadi pada bagian mata, bibir, dan alat kelamin.
  2. Anafilaksis merupakan reaksi alergi parah dan terjadi secara tiba-tiba hingga dapat menyebabkan kematian, sehingga kondisi ini dianggap sebagai keadaan darurat. Berikut ini adalah gejala-gejala anafilaksis lainnya, yaitu:
  • Pembengkakan pada kelopak mata, bibir, tangan, dan kaki.
  • Pusing
  • Muntah-muntah
  • Sesak napas yang disebabkan oleh penyempitan saluran udara.
  • Pingsan
  • Sakit dan mual pada bagian perut.
Baiklah mungkin cukup sekian pembahasan dari saya mengenai biduran. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah mampir ke blog saya.


1 komentar:

  1. saya juga:( tapi, bedanya alergi saya kambuh hampir tiap hari, saya juga bingung apa akibatnya, kadang saat makan ayam alergi saya bakal kambuh, tapi terkadang juga tidak, jd saya tidak bisa memastikan kalau ini adalah alergi ayam, lalu saat bersih2 rumah juga begitu, mungkin ini juga alergi debu,

    BalasHapus

Berkomentarlah dengan bijak dan berbudi bahasa yang baiklah. Mari saling menghargai atar sesama! ^^

[Review Drama Korea] Bagian 1: Nostalgia Zaman Jadoel (Replay 1988)

                                                          Nostalgia Zaman Jadoel (Replay  1988) Ada yang udah pernah nonton drama korea...